Kota Palembang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya. |
Kota Palembang | |||
---|---|---|---|
— Sumatera Sumatera Selatan — | |||
Pemandangan Kota Palembang dari atas salah satu tower Jembatan Ampera
|
|||
|
|||
Moto: Palembang BARI (Bersih, Aman, Rapi, dan Indah) Julukan: "Bumi Sriwijaya" |
|||
Koordinat: 2°59′27.32″S 104°45′23.68″E | |||
Negara | Indonesia | ||
Hari jadi | 17 Juni 683 | ||
Pemerintahan | |||
- Wali kota | H. Eddy Santana Putra | ||
- DAU | Rp. 787.613.179.000,- [1] | ||
Luas | |||
- Total | 400,61 km2 | ||
Populasi (2012)[2] | |||
- Total | 1.552.268 | ||
- Kepadatan | 3.874,8/km² | ||
Zona waktu | WIB (UTC+7) | ||
Kode telepon | +62 711 | ||
SNI 7657:2010 | PLG | ||
Kecamatan | 16 | ||
Desa/kelurahan | 107 | ||
Situs web | www.palembang.go.id |
Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan.
Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur").
Saat ini Wali Kota Palembang dijabat oleh Ir. H. Eddy Santana Putra, MT dengan wakil H. Romi Herton, SH, MH.
Daftar isi |
Sejarah
Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya,[3] Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.[3]
Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang
terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh
Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.[4][5]
Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343.[6]
Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang petualang dari Portugis menyebutkan Palembang,[7] telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada kesultanan Demak serta turut serta menyerang Malaka yang waktu itu telah dikuasai oleh Portugis.
Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.[8] Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia-Belanda.[9] Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".
Palembang baru saja menjadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.
Keadaan Geografis
Letak Geografis
Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS
104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan
ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup
strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan
antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Iklim dan Topografi
[sembunyikan]Data iklim untuk Palembang | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Ags | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.4 (85) |
30 (86) |
30.6 (87) |
31.1 (88) |
31.1 (88) |
31.1 (88) |
31.1 (88) |
31.1 (88) |
31.1 (88) |
31.1 (88) |
30.6 (87) |
30 (86) |
30,6 (87) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.9 (75) |
23.9 (75) |
23.9 (75) |
24.4 (76) |
25 (77) |
24.4 (76) |
23.9 (75) |
23.9 (75) |
23.9 (75) |
23.9 (75) |
23.9 (75) |
23.9 (75) |
23,9 (75) |
Presipitasi mm (inches) | 240 (9.45) |
240 (9.45) |
280 (11.02) |
270 (10.63) |
190 (7.48) |
110 (4.33) |
100 (3.94) |
90 (3.54) |
110 (4.33) |
200 (7.87) |
260 (10.24) |
330 (12.99) |
2.460 (96,85) |
Sumber: http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=12269&refer=&units=metric |
Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab
nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu
kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun
berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75
- 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif
datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya
terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota.
Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan
daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 m dpl.
Pada tahun 2002 suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70C,
tertinggi 24,50C pada bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C
pada bulan Januari dan tertinggi pada bulan Sepetember 34,30C. Tanah
dataran tidak tergenang air: 49 %, tanah tergenang musiman: 15 %, tanah
tergenang terus menerus: 37 % dan jumlah sungai yang masih berfungsi 60
buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai saluran
pembuangan primer.
Tropis lembab nisbi, suhu antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428
mm/tahun, pengaruh pasang surut antara 3-5 meter dan ketinggian tanah
rata-rata 12 meter dpl. Jenis tanah kota Palembang berlapis alluvial,
liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda, banyak
mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang -
Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak
dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi air, terlebih
lagi bila terjadi hujan terus menerus.
Batas Wilayah
Kabupaten Banyuasin | ||||
Kabupaten Banyuasin | Kabupaten Banyuasin | |||
Kota Palembang | ||||
Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muara Enim |
Pemerintahan
Penduduk
Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu
yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai
Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa
daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas,
Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga
menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga
atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga
Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai
bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang
terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa,
Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi
ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan
wilayah Komunitas Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf,
Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung
Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskan Syariat Islam, yang bersumber dari kitab Simbur Cahaya. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Pariwisata
Objek Wisata
- Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan[10]. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
- Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.
- Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaah[11].
- Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa[12].
- Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.
- Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat dengan tempat tinggal wali kota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
- Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian sekelompok monyet lokal.
- Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di area ini.
- Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam kuno Kerajaan Sriwijaya.
- Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya di dalam bangunan ini terdapat benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.
- Museum Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
- Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.
- Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.
- Kawah Tengkurep
- Masjid Cheng Ho Palembang
- Kampung Kapitan
- Kampung Arab Al Munawwar 13 Ulu
- Fantasy Island
- Bagus Kuning
- Pusat Kerajinan Songket
- Pulau Kemaro
- Kilang Minyak Pertamina
- Pabrik Pupuk Pusri
- Sungai Gerong
- Jakabaring Sport City (JSC)
- Waterboom OPI Jakabaring
- The Amazon Waterpark CitraGrand City
- Warung Pempek Cek Ida Jalan Mujahidin 26 ilir
Seni dan Budaya
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah
lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat
kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu
mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal
ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa.
Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu
contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden
Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan
coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
- Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)[13]
- Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
- Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah bin Alwi Jamalullail
- Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang
- Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik
di dunia yaitu kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu
peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan
kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain
songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan
alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan
sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim digunakan kain songket
adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini melambangkan zaman keemasan
Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa lampau. Material yang
dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang
didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas inilah
yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya
sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.
Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat
mengembangkan jenis tekstil baru yang disebut batik Palembang. Berbeda
dengan batik Jawa, batik Palembang nampak lebih ceria karena menggunakan
warna - warna terang dan masih mempertahankan motif - motif tradisional
setempat.
Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap
tahunnya antara lain "Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka
memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias
merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati Tahun
Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Masehi.
Makanan Khas
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.
- Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
- Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
- Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
- Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.
- Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.
- Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
- Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
- Lakso, berbahan dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.
- Martabak HAR,adalah makanan Khas dari India yang dibawah oleh Haji Abdul Razak. Berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telor bebek dan telor ayam,kuahnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.
- Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.
- Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.
- Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis, berkuah dan gurih.
- Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
- Otak - otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar mirip pempek yang dicocol dengan kuah santan dan kemudian dibungkus daun pisang, dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api dan biasa disantap dengan saus cabai / kacang.
- Kemplang, berbahan dasar pempek lenjer, diiris tipis dan kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang hingga mengembang.
- Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian digoreng.
- Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya."[14]
- Kue Delapan Jam, dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar - benar sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam. Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan dan sering disajikan di hari raya.
- Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.
Olahraga
Stadion Gelora Sriwijaya dibangun dalam rangka penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XVI
di tahun 2004. Stadion ini terletak di daerah Jakabaring, di bagian
selatan Palembang. Bentuk dari stadion diilhami dari bentuk layar perahu
terkembang dan diberi nama berdasarkan kebesaran Kerajaan Sriwijaya
yang berpusat di Palembang pada masa lampau. Di stadion berkapasitas
40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua pertandingan dalam lanjutan Piala Asia AFC 2007, yaitu babak penyisihan grup D antara Arab Saudi dan Bahrain serta perebutan tempat ke-tiga antara Korea Selatan dengan Jepang. Palembang bersama Jakarta menjadi tuan rumah SEA Games 2011, yang diselenggarakan pada 11-22 November 2011. Dengan merehabilitasi venue eks Pekan Olahraga Nasional XVI
dan membangun Wisma Atlet, Venue tambahan seperti lapangan Atletik,
Aquatic Center, Volley Beach, Ski Air, Panjat Tebing dan Lapangan Tembak
terbesar se-Asia yang digunakan untuk SEA Games 2011.
Selain itu, stadion ini merupakan homebase bagi klub sepak bola Palembang, Sriwijaya Football Club Sriwijaya FC yang merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Palembang.
Kota Palembang juga memiliki sebuah klub bola voli bernama Palembang
Bank SUMSELBABEL, yang mewakili Indonesia dalam Men's Club Asian
Volleyball Championship 2011 di GOR PSCC Palembang.
Pusat-pusat Perbelanjaan
- Palembang Indah Mall, merupakan mall salah satu mall terbesar di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Hypermart, Ace Hardware, Index Furnishings, dll.
- Palembang Square, merupakan mall teramai di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Carrefour, Grand JM, Gramedia dan lain-lain.
- Palembang Trade Center Mall
- Internasional Plaza, merupakan mall terbesar di Palembang. Juga merupakan pusat handphone terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Terdapat anchor tenant seperti Matahari Department Store, Superindo dan lain-lain.
- Bandung Pasaraya
- JM Pasaraya
- JM Kenten
- JM Sukarame
- JM Plaju
- Gramedia
- Ramayana Department Store
- Sumatera Department Store
- Megahria Department Store
- Dika Shopping Center
- Marathon Department Store
- Center Point Square
- Carrefour Jakabaring
- Lotte Mart
- Ilir Barat Permai (Songket, Lemari Palembang, Pelaminan Palembang, Ukiran Palembang dan lain-lain).
- Pasar Tradisional seperti Pasar 16 Ilir, Pasar Induk Jakabaring, Pasar Kuto, Pasar Plaju, Pasar 26 Ilir, Pasar Gubah dan sebagainya.
- Palembang Village Underground Mall - LIPPO
- Palembang CentrePoint (PSCC)
- INDOGROSIR
- Alfamart Grosir
- Indomaret
Hotel
Hotel-hotel berbintang di Palembang antara lain:
- Aryaduta Hotel and Convention Center Palembang *****
- Novotel Hotel Palembang *****
- Hotel Grand Zuri Palembang ***
- Hotel Arista Palembang *****
- The Jayakarta Daira Hotel Palembang ****
- Hotel Sanjaya Palembang ****
- Hotel Swarna Dwipa Palembang ****
- Hotel Aston International Palembang ****
- Rio City Hotel Palembang ***
- Hotel Royal Asia Palembang ***
- Sahid Imara Hotel Palembang ***
- Hotel Lembang Palembang ***
- Hotel Princess Palembang **
- Hotel Zuri Express **
- Grand Duta Hotel **
- Hotel Wisata **
- Sriwijaya Hotel
- Hotel Emilia
- Hotel Budi **
- Hotel Paradise
- Hotel Safa Marwah
- Home Inn Hotel Palembang
- Hotel Budi Asih
- Hotel Arjuna
- Hotel Anugerah **
- Hotel Alam Sutra
- Hotel King's (habis terbakar yang akan di buka kembali) **
- Hotel Sintesa Peninsula Palembang (Beroperasi Akhir 2011) ***
- Rio City Hotel Palembang ***
Pendidikan
Kota Palembang memiliki beberapa perguruan tinggi di antaranya Universitas Sriwijaya di Bukit Besar, walaupun kampus utamanya yang memiliki luas 712 ha berada pada kawasan Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.[15]
saat ini menempati urutan ke-15 Universitas Terbaik di Indonesia versi
Webometrics Juli 2010. Peringkat Universitas Sriwijaya dalam
pemeringkatan World Class University versi Webometrics terus mengalami
peningkatan sejak edisi Januari 2009 (peringkat ke-37), edisi Juli 2009
(peringkat ke-29) dan edisi Juli 2010 (peringkat ke-15). Untuk wilayah
sumatera, Universitas Sriwijaya menempati peringkat ke-1 yang kemudian
diikuti oleh Universitas Lampung (Unila), Universitas Sumatera Utara
(USU) dan Universitas Riau (Unri).
- Politeknik Negeri Sriwijaya
- Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang
- Sekolah Jurnalisme Indonesia
Sekolah Jurnalisme Pertama di Indonesia, SJI diresmikan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional
(HPN)di Palembang, 9 Februari 2010. Sekolah Jurnalisme ini merupakan
sekolah jurnalisme internasional pertama di Indonesia yang berada di
bawah naungan UNESCO.
Sekolah ini ditujukan kepada yang ingin memahami terhadap dunia
Jurnalistik, saaat ini berada sementara di Diklat Kepegawaiaan Provinsi
Sumatera Selatan.
- Universitas Bina Darma
- Universitas Indo Global Mandiri [16]
- Politeknik Akamigas Palembang
- STBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing) Methodist Palembang
- STMIK GI MDP
- STMIK PalComTech Palembang
- STIE MUSI [17]
- STT MUSI [18]
- Universitas Muhammadiyah Palembang
- Universitas Katolik Musi Charitas
- Universitas Palembang
- Universitas Syahyakirty
- Universitas IBA
- Universitas Taman Siswa
- Universitas PGRI Palembang [19]
- Universitas Kader Bangsa
- Universitas Tridinanti
- Universitas Terbuka
- AMIK SIGMA [20]
Transportasi
Warga Palembang banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai
sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot, moda
transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa
perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota. Selain taksi dan
angkutan kota di Palembang dapat ditemukan bajaj yang berperan sebagai
angkutan perumahan, dimana setiap bajaj memiliki kode warna tertentu
yang hanya boleh beroperasi di wilayah tertentu di kota Palembang.
Sebagai sebuah kota yang dilalui oleh beberapa sungai besar, masyarakat
Palembang juga mengenal angkutan air, yang disebut ketek. Ketek ini
melayani penyeberangan sungai melalui berbagai dermaga di sepanjang
Sungai Musi, Ogan dan Komering. Baru-baru ini telah dibuka jalur kereta
komuter yang diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya yang
melayani jalur Kertapati-Indralaya. Selain itu, pada awal tahun 2010
rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan digantikan
oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus
Trans Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap
di bagian kota lainnya dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan
umum di Palembang yang semakin banyak dan tidak terkendali jumlahnya
serta mengurangi kemacetan karena kendaraan ini memiliki jalur laju
khusus yang terpisah dari kendaraan lainnya.
Palembang memiliki sebuah Bandar Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
(SMB II). Bandara ini terletak di barat laut Palembang, melayani baik
penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga menjadi
embarkasi haji bagi warga Sumatera Selatan. Penerbangan domestik
melayani jalur Palembang ke Jakarta, Bandung, Batam, Pangkal Pinang dan
kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan internasional melayani
Singapura, Kuala Lumpur, Malaka, Hongkong, China dan Thailand.
Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru,
Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini
melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan
Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan Tanjung Api-api yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk serta keluar Sumatera Selatan.
Selain itu Palembang juga memiliki Stasiun Kertapati yang terletak di
tepi sungai Ogan, Kertapati. Stasiun ini menghubungkan wilayah
Palembang dengan Bandar Lampung, Tanjung Enim, Lahat, dan Lubuklinggau
Media
Televisi
Kota Palembang juga memiliki beberapa terdiri dari 20-buah stasiun televisi bersiaran nasional dan lokal.
Stasiun Televisi | Frekuensi | Jaringan | Status | |
---|---|---|---|---|
Nasional (11-saluran) | ||||
TVRI Nasional | 10 UHF | TVRI | Simulcast | |
RCTI | 24 UHF | MNC | ||
SCTV | 32 UHF | Emtek | ||
MNCTV | 38 UHF | MNC | ||
ANTV | 26 UHF | Viva | ||
Indosiar | 28 UHF | Emtek | ||
MetroTV | 34 UHF | Media | ||
Trans TV | 30 UHF | Trans | ||
Global TV | 36 UHF | MNC | ||
Trans7 | 22 UHF | Trans | ||
tvOne | 40 UHF | Viva | ||
Daerah (9-saluran) | ||||
TVRI Sumatera Selatan | 46 UHF | TVRI | Lokal | |
Sriwijaya TV | 48 UHF | Bali TV | ||
Station 1 | 52 UHF | B-Channel | ||
Sky TV | 44 UHF | SINDOtv | ||
MNC News | 47 UHF | Indovision | ||
TV Edukasi | 62 UHF | Kemendikbud | ||
Palembang TV | 42 UHF | JPMC | ||
Televisi Anak Palembang | 59 UHF | Spacetoon | ||
MOS TV | 52 UHF | Kompas TV |
Surat kabar
Beberapa tediri dari 16-surat kabar yang terbit di kota ini antara lain:
Nasional (8-surat kabar)
- The Jakarta Post
- Harian Seputar Indonesia
- Media Indonesia
- Kompas
- Suara Pembaruan
- Republika
- Koran Tempo
- Bisnis Indonesia
Lokal (8-surat kabar)
- Sumatera Ekspres
- Sriwijaya Post
- Sumsel Post
- Palembang Post
- Palembang Express
- Radar Palembang
- Tribun Sumsel
- Rakyat Palembang
Radio
Kota Palembang juga memiliki beberapa terdiri dari 20-buah stasiun radio bersiaran lokal seperti :
Channel | Nama |
---|---|
AM (Amplitude Modulation) | |
954 | Radio Islam Palembang |
1062 | Radio Suara Palembang |
1287 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 1 |
1301 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 2 |
1321 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 3 |
1328 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 4 |
FM (Frequency Modulation) | |
87.6 | Sindo Radio |
88.4 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 4 |
88.8 | Radio Ismoyo (96.3) |
89.2 | Radio Oz |
89.6 | Radio Prambors |
90.0 | Radio Female |
90.8 | Radio Rama Sentra |
91.6 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 2 |
92.4 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 1 |
93.2 | Radio Ridho |
93.7 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 3 |
94.3 | Radio Sriwijaya |
95.1 | Radio Megah |
95.9 | Radio El John |
96.3 | Radio Ismoyo (88.8) |
96.7 | Radio Musi |
97.1 | Radio Republik Indonesia Palembang Programma 3 |
97.5 | Radio Play |
98.3 | Radio Elita |
99.1 | Radio Pesona Indah |
101.0 | Radio Global |
101.8 | Radio Smart |
102.6 | Radio Sonora |
102.9 | Radio Dangdut Indonesia |
103.4 | Radio LCBS |
103.7 | Radio Elshinta |
104.2 | Radio Momea |
105.0 | Radio La Nugraha |
105.8 | Radio Ramona |
107.0 | C-Radio |
107.8 | Radio Suara Rakyat |
107.9 | Radio Suara Palembang |
Tokoh-tokoh berdarah Palembang
Wali kota
- Eddy Santana Putra, wali kota termuda dalam sejarah Kota Palembang (periode 2008 - 2013)
- Raden Hanan, mantan Walikota Palembang pertama (periode 1945 - 1947)
Ulama
Budayawan
Politik
- Alex Noerdin
- Antasari Azhar
- Asnawi Mangku Alam
- Aulia Pohan
- Basrief Arief
- Djaelani Naro
- Eddy Santana Putra
- Hatta Rajasa
- Irawady Joenoes
- Jimly Asshiddiqie
- Jend. TNI. Purn. Makmun Murod
- Mahyuddin NS
- Marzuki Alie
- Jend. Pol. Purn. Moh. Hasan
- Jend. TNI. Purn. Ryamizard Ryacudu
- Sainan Sagiman
- Susno Duadji
- Syahrial Oesman
- Syamsurya Ryacudu
- Taufiq Kiemas
- Tantowi Yahya
- Helmi Yahya
- Ahmad Yani
- aidil Fitrisyah
- percha Leanpuri Deru
Pahlawan
Artis
- Aida Mustafa
- Anwar Fuady
- Arumi Bachsin
- Ayu Nitria
- Caroline Zachrie
- Delia Septianti
- Ernest (Coklat)
- Farah Quinn
- Ferry Salim
- Fenita Jayanti
- Helmy Yahya
- HIM Damsyik
- Irene Librawati
- Ita Mustafa
- Joe Taslim
- Lyra Virna
- Mieke Wijaya
- Natasha Dewanti
- Onky Alexander
- Oky Setiana Dewi (KCB)
- Putri Titian
- Rafika Duri
- Ricky Perdana
- Revalina S Temat
- Riyanni Djangkaru
- Rizal (Armada)
- Selly Hasan
- Shandy Aulia
- Shandy Syarif
- Tantowi Yahya
- Titi Kamal
- Esa Sigit
- Carissa Putri
- Edwin Pesona
- Dicky Kurniadi
- Hary Hernadi
News Anchor/Presenter
- Andromeda Mercury Putra Tv One
- Dicky Syahputra Abrar Trans 7
- Ike Suharjo Tv One
- Jemmy Darrusman Tv One
- Muahammad Rizky Hidayatullah TvOne
- Reza Prahadian TvOne
- Soraya Hylmi
Lain-Lain
- Denny Januar Ali
- Said Agil Husin Al Munawar
- Hotmangaraja Panjaitan
- Julius Theodoor Ancion (21 Agustus 1924), pelatih hoki Belanda
- Gerard Carlier (23 Februari 1917), atlet Belanda
- W.K.H. Feuilletau de Bruyn (11 Juli 1886)
- Ida Peelen (10 November 1882), sejarawan seni Belanda
- Jim Enters (8 November 1939), pendayung Belanda
Prestasi
Beberapa prestasi Kota Palembang :
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2007 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2008 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2009 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2010 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2011 (Adipura Award).
- Taman Kota Terbaik se-Indonesia, atas nama Kambang Iwak (KI Family Park).
- Asean Environment Sustainable City 2008, sebagai Kota Terbersih se-Asean.
Catatan kaki
- ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
- ^ [http://sumsel.bps.go.id/datastatistik/filepdf/4.1.1.pdf BPS Pemprov Semsel]
- ^ a b Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet. ISBN 981-4155-67-5.
- ^ Hirth, F. (1911). Chao Ju-kua, His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries, entitled Chu-fan-chi. St Petersburg
- ^ Soekmono, R. (2002). Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2. Kanisius. ISBN 979-413-290-X.
- ^ Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, (1996), Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan, Denpasar: Upada Sastra
- ^ Cortesão, Armando, (1944), The Suma Oriental of Tomé Pires, London: Hakluyt Society, 2 vols.
- ^ Bruun, M.C. (1822). Universal geography, or A description of all the parts of the world. hlm. 441.
- ^ Ricklefs, M.C. (1993). A history of modern Indonesia since c. 1300. California: Stanford University Press. ISBN 0-8047-2194-7.
- ^ Portal Nasional Republik Indonesia
- ^ ePalembang
- ^ Official Portal Sumatera Selatan
- ^ Dunia Melayu Sedunia
- ^ [1] Midang Musi
- ^ Situs Resmi Universitas Sriwijaya
- ^ [http://www.uigm.ac.id
- ^ Situs Resmi STIE MUSI
- ^ Situs Resmi STT MUSI
- ^ [http://www.univpgri-palembang.ac.id
- ^ [2]
KEADAAN UMUM PALEMBANG
GEOGRAFI
Palembang
terlatak di antara 2˚ 52¹ dan 3˚ 05¹ Lintang Selatan dan diantara 104˚37¹ dan
104˚52¹ Bujur Timur, dengan luas wilayah 400,6 Km². Sebelah Utara, Timur dan
Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin sedangkan sebelah Selatan
berbatan dengan Kabupaten Ogan Kombering Ilir dan Kabupaten Muara Enim.
TOPOGRAFI
Palembang
terletak di belahan timur pulau Sumatra, yang merupakan daratan rendah berawa
pada ketinggian 4-12 meter di atas permukaan laut. Daerahnya terdiri atas dari
kawasan yang tidak pernah tergenang (47,76%), kawasan yang tergenang pada musim
hujan (14,38%), dan kawasan yang tergenang terus menerus (37,36%).
IKLIM
Palembang
beriklim tropis, Suhu rata-rata 26,4˚ Celciusdan suhu tertinggi adalah 31,9˚
Celcius.Kelembaban rata-rata 83%.
Curah
hujan 176 mm per bulan (menurut data tahun 1995), yang terbesar pada bulan
Desember. Kecepatan angin rata-rata 3,38 km/jam, yang terbesar ke arah
tenggara.
PENDUDUK
Penduduk
kota Palembang tahun 1999 berjumlah 1.426.335 jiwa, dengan kepadatan 3560 jiwa/km²
dan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 1990-1999 rata-rata 1,59%/
tahun.
Hal ini tidak semata-mata dipengaruhi oleh kelahiran,tetapi juga dipengaruhi
oleh migrasi dan urbanisasi. Angka kelahirannya hanya 2,3%/tahun. Penduduknya
terdiri atas penduduk asli dan datangan.
AGAMA
Kerukunan
antara umat beragama di kota Palembangberjalan dengan baik. Salah satu
indikatornya adalah kenyataan pada saat masing-masing umat merayakan hari raya
keagamaan, mereka saling berkunjung. Secara rinci jumlah pemeluk masing-masing
agama di kota Palembang adalah sebagai barikut:
a. Islam 92%
b. Katolik 2,27%
c. Protestan 2,43%
d. Hindu 0,34%
e. Budha 2,96%
BAHASA
Untuk
keperluan komunikasi informal sehari-hari, masyarakat Palembang pada umumnya
menggunakan bahasa Palembang dan bahasa daerah lain. Untuk keperluan komunikasi
formal seperti di kantor atau di sekolah, digunkan bahasa Indonesia.
PEMERINTAHAN
Palembang
dipimpinoleh seorang Walikota yang merupakan Kepala Daerah. Dalam menjalankan
tugas sehari-hari, Walikota dibantu oleh seorang Wakil Walikota, Sekretaris
Daerah(4 orang asisten Setda), Kepala Dinas, ,16 Camat, 107 Lurah
Kesenian yang ada di Palembang antara lain:
- Kesenian Dul Muluk (semacam pentas drama)
- Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu, dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
- Lagu Daerah seperti Cuk Mak Ilang
Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Kota
Palembang mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain
Festival Sriwijaya setiap bulan Juni memperingati Hari Jadi Kota
Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan.
Serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan,
Tahun Baru Masehi, dsb.
Kota
Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu
komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas
Tionghoa dan Kampung Al Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Sumber : Wikipedia & Palembang.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar